![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUS8dqMJHioOTQkdAUlmSDoUIrid3eKX3l_7E0PHXXuxuoyRY2SsMOVs_9hB-6CI9uWeUFCIiMHth1GuOJIgkSQdJiJSrUpv05OJb3y4uyADvnoYwgOdBc9AGz-AIBp6BgfjMGkyqIPPE/s400/GMKUgbFuZ0.jpg)
MARGARIN adalah mentega buatan. Bisa dibuat dari minyak nabati ataupun minyak hewani. Bisa juga mengandung susu saringan, ragam, dan pengemulsi. Margarin mengandung lebih sedikit lemak daripada mentega, sehingga margarin banyak digunakan sebagai pengganti mentega. Ada juga margarin "rendah kalori" yang mengandung lemak yang lebih sedikit.
Margarin banyak dikemas ke dalam beberapa konsistensi pengemas. Margarin sedikitnya mengandung 80% lemak dari total beratnya. Sisanya (kurang lebih 17-18%) terdiri atas turunan susu skim, air, atau protein kedelai cair. Dan sisanya (1-3%) merupakan garam yang ditambahkan sebagai flavor, meskipun ada beberapa produk margarin tidak mencantumkan garam di label untuk alasan kesehatan.
Margarin berbeda dengan mentega. Mentega berasal dari lemak hewani, sedangkan margarin dari lemak tumbuh-tumbuhan. Sementara butter, yang dalam bahasa Portugis adalah manteiga alias mentega, berasal dari krim (susu). Biasanya kandungannya hanya krim dan garam (untuk salted butter). Karena bahan dasarnya disimpin di suhu ruang akan lumer. Jadi harus disimpan di lemari es.
Mentega yang terbuat dari lemak hewan biasanya mengandung lebih banyak lemak jenuh/saturated fats (66%) dibanding lemak tak jenuh/unsaturated fats (34%). Lemak jenuh ini biasanya berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.