13 Jan 2010


BANYAK orang meyakini kafein untuk menghilangkan rasa kantuk. Banyak pekerja memilih kafein agar tubuhnya segar kembali. Padahal tanpa disadari, kafein dapat memberikan sisi buruk bagi kesehatan.

Menurut Carefair, penting untuk mengetahui apakah Anda mengonsumsi terlalu banyak kafein setiap harinya. Terlalu banyak hal yang tidak baik bagi Anda dan merugikan diri sendiri, termasuk kafein. Nyatanya, mengonsumsi terlalu banyak kafein setiap hari cukup berbahaya, terutama jika Anda sensitif terhadap efek samping kafein.

Untuk itu, hal pertama yang patut Anda perhatikan adalah menilik kembali rutinitas harian. Jika Anda termasuk penggila berat kafein, maka sudah seharusnya Anda menghilangkan kebiasaaan buruk tersebut.

Setiap orang berbeda kadar kepekaannya terhadap kafein. Tapi sebagai patokan, para ahli medis sepakat, Anda seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari 500-600 mg (setara dengan 4-7 cangkir kopi) kafein sehari.

Pengaruh kafein akan terasa ketika Anda merasa tidak nyaman lagi saat mengonsumsinya, meski dalam jumlah kecil. Efek samping tersebut termasuk kegelisahan, sakit kepala, lekas marah, sulit tidur, kecemasan, mual, diare, dan masalah pencernaan. Efek kafein terasa lebih kuat pada orang dengan indeks massa tubuh lebih kecil, sedang stres, dan mereka yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein.

Selain itu, jangan mencampur kafein dengan obat-obatan tertentu, seperti Ephedra, antibiotik (khususnya Noroxin dan Cipro), dan Theophylline. Mengonsumsi kafein yang dicampur dengan Ephedra dapat meningkatkan kemungkinan stroke, serangan jantung, dan kejang. Karenanya, kalau Anda tengah sakit, penting untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter. Tanyakan kemungkinan adanya hubungan antara resep dan kafein yang selama ini Anda konsumsi.